Kamis, 16 Januari 2014

Happy anniversarry :')

20 Januari

inget ngga ? itu anniv kita. aku kangeeeenn banget waktu itu. Kita jalan sama2, kita makan sama2, kita nonton sama2. Inget ngga ? aku kangen kamu. Tapi sekarang kamu ngga ada, ngga ada disini lagi, ngga ada sama aku, udah 2 tahun lebih kita bareng2 ternyata ngga ada artinya apa2 bagi kamu. Mungkin emang kita udah meredup, kita ngga bisa terang lagi. hubungan kita udah kekurangan cahaya. waktu itu kamu bilang masalahnya ada pada jarak, jarak, jarak, jarak. Jarak yang udah merenggangkan hubungan kita. kita udah ngga ada apa2nya lagi dibanding dengan jarak. mungkin jarak udah lebih kuat dari pada apa yang kita punya sekarang, atau mungkin kita udah sesimple ngga ngelihat bulan yang sama ?
aku berharap dengan berakhirnya note ini, aku sudah bisa melupakanmu.


HAPPY ANNIVERSARRY :")

Naff - Tak Seindah Cinta Yang Semestinya

December 27, 2012 at 12:12pmReff:
Aku mencintaimu setulus hatiku
Aku menyayangimu dengan sepenuh jiwaku

Aku mengasihimu sepanjang usiaku
Aku menginginkanmu lebih dari apapun

Meski tak seindah yang kau mau
Tak sesempurna cinta yang semestinya
Namun aku mencintaimu
Sungguh mencintaimu

Back to Reff:

Begitu erat begitu lekat
Perasaanku kepadamu
Tak bisa ku hentikan
Tak mampu ku tepiskan

:')

He was born to meet me. He taught me how to smile, how to trust the other person, how to rely in friends, how to believe in future, how to fight the darkness, how to respect, how to always be positive, actually he has changed me on his way! That's all I learned from him! And if I have to live on my own world, on my past, a world without him :') I better prisoned in an eternity darkness, because the future without him is meaningless. Because I was born for him :')

aku + kamu = dia

Teruntuk
Kamu yang ada disana.

Dulu aku gadis yang naif. Memandang segalanya dalam hitam dan putih, dalam cinta dan benci. Jika aku tidak menyukai seseorang, berarti aku membencinya. Begitupun sebaliknya, orang yang tidak kubenci berarti orang yang aku sukai.
Tapi kamu mengajarkanku sesuatu, bahwa rasa bukanlah sesuatu yang pasti, bahwa hidup tak selamanya berkubang dalam cinta dan benci.
Dulu, iya, dulu sekaliii...kita pernah bersama. Sangat dekat, hampir tak terpisahkan. Dimana ada aku, pasti ada kamu. Berbagi tawa, berbagi kisah, berbagi airmata. Seakan kau adalah boneka kaca yang rapuh, dan sangat mudah pecah. Aku menjagamu dengan hati-hati, setiap saat. Tapi kamu sendiri yang merusaknya dengan satu hal yang paling aku benci, KEBOHONGAN!
Sejak saat itu, aku menarik diri, menjauh darimu. Aku benar-benar kehilangan arah, kau tahu. Mungkin aku akan baik-baik saja jika orang lain yang melakukannya, tapi kamu, adalah permata yang selalu kujaga. Jujur, sangat sakit rasanya ketika mengetahui bahwa orang yang menggenggam separuh jiwaku telah mengkhianatiku. Hey, aku sangat kecewa. Karena yang membuatku kecewa tidaklah karena kejahatanmu, tapi karena terlalu besarnya rasa sayangku padamu.
Dan disinilah aku, membencimu sampai sekarang. Aku membencimu karena aku ingin kau belajar, aku tak mau kamu melakukan hal menyakitkan itu lagi pada orang lain.Aku membencimu karena aku tak mau ada lagi orang lain yang membencimu sedalam aku. Aku membencimu karena aku ingin kau dicintai. Karena jauh dalam hati, aku masih menganggapmu sebagai kekasihku seperti pada janji kita dulu :')
Aku berjanji akan selalu berdiri di seberangmu, sebagai oposisimu. Menjadi lawan terberatmu, menjadi musuhmu yang tak terkalahkan. Namun tak pernah untuk menahan langkahmu. Tapi aku melakukannya karena aku ingin menantangmu untuk berjuang, mengingatkanmu bahwa kau harus bisa menolong dirimu sendiri!
Dan mungkin kamu tak sadar, betapa sebenarnya aku masih menjagamu walau dari kejauhan. Memastikanmu tidak terjatuh, mendapat mimpi buruk, atau patah hati :') Membantumu dengan tangan orang lain :')
Karena inilah satu-satunya cara terakhir yang terbersit olehku untuk menjagamu sekaligus menjaga hatiku :')

Salam sayang,

maaf

Aku yg salah.
Aku yg selalu memperturutkan ego.
Aku yg bodoh.
Aku yg menyakitimu.
Aku yg selalu membuatmu malu.
Aku yg pencemburu.
Aku yg membuatmu sedih.
Aku yg tega.

kamu :)


January 27, 2013 at 1:09amSabtu, 27 Januari 2013
Pukul 09.15 WIB

Lagi, kulihat engkau menelusuri lorong di depanku dengan seulas senyum tipis di bibirmu. Jujur, aku tak menyangka hari ini kau akan datang dan membuatku, untuk kesekian kalinya, mematung. Otakku mungkin masih bekerja, mengatur tubuhku. Tapi aku merasakan pikiranku (yg selama ini mendominasi hidupku) terdiam, berhenti, tak bisa kugunakan. Dan yg kudengar hanyalah degup jantungku yg makin cepat, dan suaramu... Untuk beberapa detik, aku menyesal tak pernah lagi membawa headset ke sekolah. Mungkin kamu menilaiku sebagai seorang yg freak, psycho karena mempercepat langkah dan bersembunyi begitu melihatmu. Karena jika aku masih di tempatku, aku yakin 100% bahwa aku hanya bisa terdiam, melihatmu, mengagumimu dari sudut yg paling jauh ini. Hingga tanpa sadar aku menanyakan kehadiranmu pada penjaga kantin, sebab aku masih belum percaya kalau kau ada, nyata berada di depanku. Entah, aku tak tau apakah ini semua salah, atau aku terlalu berlebihan. Hanya saja aku merasa bahwa baru kali ini aku mengagumi seseorang dg benar-benar tulus, tanpa melihat penampilan, prestasi, status sosial sama sekali. Karena sebelum aku tau prestasi, status sosial, semua tentangmu, aku sudah suka melihatmu. Tapi jika kukatakan aku suka penampilanmu, dari sudut pandang mana aku bisa menilaimu? Aku hanya, suka caramu tertawa, caramu berjalan, caramu bicara. Semua tentangmu. Aku tak tau yg mana yg salah dan yg mana yg benar dari semua ini, karena kamu sudah membuat semua tentangmu terasa benar di mataku..

Kita = alone

February 8, 2013 at 12:41am8 Februari 2013
00.50 WIB

Singkat. Hanya itu yg ada di otakku jika harus mengingat kata "kita". Bertahan dalam status yg, well, sangat absurd dengan waktu singkat, sangat singkat. Mungkin hanya beberapa minggu. Tidak lebih lama dari diriku dengan-"nya" selama 2 tahun tapi entah bagaimana, "kita" terasa jauh lebih berarti daripada itu.
Dulu ada seseorang yg mengatakan bahwa semakin lama kita berhubungan dg seseorang, akan ada semakin banyak kenangan yg tidak bisa dilupakan dan kita akan semakin mencintainya. Bullshit itu semua. Karena seakan, dalam hubungan yg singkat itu, aku dan dia sudah menjelajahi tiap sudut kota ini. Setiap nafas, setiap tempat, selalu membawaku pada ingatan tentang kami. Dan aku lupa, saat mengukir kenangan dengannya, aku tak punya kemampuan untuk mengembalikan itu padanya.
Aku benci kalau dia jauh. Tapi aku lebih benci saat dia kembali. Karena ketidakpeduliannya, karena kediamannya akan segala hal. Rasa? Jujur, sampai sekarang, aku pun nggak tau apa yg salah dari hubungan kami. Apakah aku yg terlalu cinta? Dia dg segalanya? Atau hubungan ini memang salah dari awal? Aku nggak tau. Sama halnya aku nggak tau sampai kapan aku bisa berhenti membenci ini semua. Aku juga nggak tau kenapa nggak bisa berhenti memikirkan dia meski aku tau itu nggak akan menyenangkan. Mungkin dia sudah bahagia, mungkin dia tidak peduli lagi. Tapi sayangnya, aku masih peduli meski aku sudah bahagia hidup tanpa dia. Seakan-akan meski aku sudah membuangnya jauh-jauh, tiap jejakku hanya akan mengarah ke dia.
Aku takut, ketakutanku semakin nyata. Sebentar lagi dia akan pergi. Perih saat aku menatap punggungnya menjauh, mungkin akan berkali lipat sakitnya nanti karena ia tetap harus pergi. Anyway, aku tetap mengharapkan yg terbaik untuk dirinya meski kata "kita" udah gak lagi ada. Good luck for you.
Night =)

Gadis yang mencintaimu

Ada seorang gadis yang mencintaimu. Dia bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa jatuh cinta padamu. Dia hanya melihatmu dua kali dan dia bisa memastikan bahwa kau tlah merebut hatinya.
            Biologis? Dia rasa bukan :) Tentu saja tidak jika kita sedikit berkaca pada penampilan luarmu. Kamu yang hmm tidak begitu tinggi, tidak tampan, tidak berkulit cerah. Biologis macam apa yang membuatnya tertarik padamu?
            Lalu apa? Dia juga tidak tahu. Percayakah kamu jika dia mengatakan padamu bahwa dia mencintaimu tanpa tapi dan tanpa karena? :)
            Dia adalah gadis yang ceria, sangat ceria. Tapi di dekatmu, dia menjadi pemalu. Dan dia harus belajar lagi bagaimana caranya tertawa.
            Dia adalah gadis yang terbuka dan memiliki kisah-kisah yang menarik setiap hari. Tapi di sampingmu, dia hanya bisa terdiam membisu. Karena ada beberapa rasa yang tak bisa ia tunjukkan begitu saja meski itu pada sahabat dekatnya.
            Dan hey, dia masih disini. Dia masih menantimu, disini. Oleh karena sayangnya yang begitu besar, ia masih berdiri meskipun berkali-kali kau ubah senyumnya menjadi tetes demi tetes airmata.
            Oleh karena pedulinya yang begitu besar, dia masih menghubungimu meski kata-kata yang kau lontarkan padanya semakin lama semakin menyakitkan.
            Oleh karena rasanya yang begitu besar, tahukah kamu dia juga menjadi sangat mudah tersakiti oleh sikapmu yang meluluhlantakkan segala pengorbanannya?
            Dia, sebelum mencintaimu, adalah gadis berhati es yang cuek dan kejam. Tapi untukmu, dia mengubah dirinya menjadi sedikit lebih hangat dan romantis. Dan perlahan, bongkahan es itu mulai mencair.
            Dia, sebelum mencintaimu, adalah gadis egois yang tak pernah mempedulikan kepentingan orang lain. Tapi untukmu, dia memprioritaskan kepentinganmu. Bahkan dia menahan rindunya karena kesibukanmu yang padat.
            Dia, sebelum mencintaimu, adalah gadis yang tak percaya pada kekuatan impian. Tapi untukmu, hanya untukmu, dia membayangkan wajahmu setiap hari, merindukanmu setiap detik, dan selalu menyimpan sosokmu dalam ingatannya sebelum tidur agar bisa bertemu denganmu dalam mimpi agar suatu saat kau bisa jadi sedikit lebih nyata untuknya!
            Pernahkah kau pikirkan itu?
            Pernah kau hitung seberapa banyak yang dia lakukan untukmu?
            Sayang sekali jika kau bisa, karena dia pun tak mau menghitungnya. Karena dia mencintaimu!
akulah dia

There's Nothing (terjemahan)

September 8, 2012 at 11:35pmAir mata jatuh tanpa aku sadari
Ku hapus air mataku karena aku tidak ingin kau menghapusnya

Bisakah menghapus dirimu? Bisakah melupakanmu?
Ini membuatku menangis memikirkan hari-hari bersamamu
Kau meninggalkanku tanpa berkata apa-apa
Aku harap itu bukan dirimu, aku mohon...

Baik, kembalilah. Baik kembalilah...
Ini pasti hanya mimpi dimana kita terpisah untuk sementara
Tidak ada yang terjadi, tidak ada yang terjadi
Ketika malam berakhir, aku terbangun, aku bersamamu lagi

Terus menerus katakan dengan hatiku, katakan dengan mulutmu
Sering kali aku mengingatkan diri sendiri karena aku tidak ingin kehilanganmu

Bisakah menghapus dirimu? Bisakah melupakanmu?
Ini membuatku menangis memikirkan hari-hari bersamamu
Kau meninggalkanku tanpa berkata apa-apa
Aku harap itu bukan dirimu, aku mohon...

Baik, kembalilah. Baik kembalilah...
Ini pasti hanya mimpi dimana kita terpisah untuk sementara
Tidak ada yang terjadi, tidak ada yang terjadi
Ketika malam berakhir, aku terbangun, aku bersamamu lagi

Baik, kembalilah. Kembalilah...
Aku mohon, Aku mohon... aku masih mencintaimu
Tidak ada yang terjadi, tidak ada yang terjadi
Ketika malam berakhir, kau sudah terbangun

Sepotong Hati di Dalam Kardus Coklat (mss)


July 18, 2013 at 10:28am
Ada perasaan yang sama antara sehabis putus dengan pindah rumah. Keduanya sama2 harus meninggalkan sesuatu yang akrab dengan diri kita. Keduanya sama2 memaksa kita untuk mengingat - ingat kenangan yang ada sebelumnya, disadari atau tidak. Dipaksa atau tidak.

Putus cinta sejatinya adalah sebuah kepindahan.
Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.

Sama seperti memasukan barang2 ke dalam kardus, gue juga harus memasukan kenangan2 gue dengan orang yang gue sayang ke semacam kardus kecil. Dan, sama ketika kita baru putus, kenangan yang timbul paling kuat adalah yang paling awal.

Gue ingat sewaktu kami awal2 ketemu dulu, awal yang kayaknya begitu menyenangkan. Gue ingat bagaimana kami bertemu secara tidak sengaja. Gue ingat pertama kali kami berantem, yang dulu gue anggep sebagai duatu hal yang lucu. Lalu, gue ingat bagaimana kami pertama kali baikan, dengan dua kelingking yang saling mengait dan sama2 mengaku bahwa kami salah. Lucu ya bagaimana semua putus cinta yang menyedihkan juga diawali oleh jatuh cinta yang menyenangkan. Ya, sudahlah. Bagaimanapun juga, kenangan2 yang memaksa untuk diingat itu harus dipaksa masuk ke otak.

Aku bersama (tanpa)mu

Ramadhan pertama ngga ada kamu disini. Aku bener2 ngerasa kehilangaan banget. Yang biasanya kita ngabuburit bareng, buka puasa bareng, tarawih ke sekolah pun kamu sempetin jemput aku buat berangkat bareng, dan kamu juga sering ingetin aku buat bangun waktu sahur. Kangen tau.
Kamu ingat ngga waktu kamu main kerumah cuma mau bolos dari les ? Waktu itu kita belum ada hubungan apa2. Terus kamu mulai sms2 aku, kita jadi deket. Sampai tgl 20 januari kamu kerumah dan kita jadian. Mulai saat itu kamu jadi sering main kerumah. Kelulusan SMP kita jalan2 bareng. Kita daftar di SMA yg sama. Waktu MOS kita juga sering pulang bareng kan. Sayangnya kita ngga satu kelas. Kita juga ngga didalam satu organisasi yg sama. Tapi itu buat kita jadi saling ngerti satu sama lain. Di anniv kita yang pertama aku ngehabisin banyak waktu sama kamu, kita jalan2 terus aku diajak kerumah kamu, kenalan sama orang tua kamu. Aku seneng banget.
Kamu juga inget ngga waktu kita berantem karna aku deket sama orang lain ? Waktu itu masalahnya kompleks banget, tapi akhirnya ? Kita bisa ngelewatinnya kan.
Sampai akhirnya aku harus pindah, kenaikan kelas aku pindah. Kita ketemu untuk terakhir aku ada di pemalang. Aku sedih karna harus ninggalin kamu, tapi kamu nguatin aku dan bilang 'pasti ada saatnya kita bareng lagi'. Aku percaya sama kamu. Ada maupun ngga ada aku disamping kamu. 24 juni aku pergi dari pemalang, dan untuk pertama kalinya kita berhubungan jarak jauh. Awalnya hubungan kita baik2 saja, tapi akhirnya kita meredup. Kita kekurangan cahaya. Kamu ngga ada. Kamu tau ?Aku berantakan ngga ada kamu. Padahal kamu kan yg selalu nenangin aku.
Sebenarnya apa yg salah sama hubungan kita ? Kamu bilang waktu itu masalahnya ada pada 'jarak'
Jarak. Jarak. Jarak. Jarak. Dan jarak.
Aku ulangi kata jarak sampai kata itu ngga ada artinya lagi. Temenku bilang "sebenarnya cinta bkn utk mmprsalahkan sejauh apapun jarak mmisahkan, ttp seberapa dekat hati kita saat jarak memisahkan kita."
Jarak yg dulu bisa kita hadapi, tapi sekarang malah jadi penyebab hancurnya hubungan kita. Mungkin jarak udah lebih kuat di banding dg hubungan kita. 2 kali ramadhan kita udah bareng2. Mungkin sekarang kata 'bareng' itu udah berubah jadi 'sendirian'. Ah, mungkin aku yg 'sendirian'.
Aku harap dengan berakhirnya note ini, aku sudah bisa melupakanmu :')

Rabu, 15 Januari 2014

Hampa

Hampa saat kau tak ada disisiku
Hampa saat kau menghilang dariku
Hampa saat aku tak dapat melihatmu
Hampa saat aku seperti terbunuh oleh waktu

Kau ingat aku ? Aku orang yang paling berharga dalam hidupmu, sejak kita saling mengenal sawaktu SMP dulu, saat kita masih lugu, tak peduli akan waktu.

Kau ingat bagaimana kita mulai menjadi dekat ? Tanpa melihat perbedaan apa yang menyela diantara kita

Kau ingat bagaimana pertemuan pertama kita ? Saat kita tersenyum bahagia, menyadari kita saling mengenal satu sama lain.

Kau ingat bagaimana kita menghabiskan waktu bersama ? Dengan canda juga tawa yang selalu membuat kita melangkah berirama.

Kau ingat bagaimana kau mengucap suka padaku ? Dengan hati berdebar aku mengangguk malu menjawab pertanyaanmu.

Kau ingat bagaimana pertengkaran pertama kita ? Dengan menahan rasa amarah aku hanya membuat mulutku menutup rapat diam.

Kau ingat bagaimana hari jadi kita yang pertama ? Dengan senyum sejuta tawa kau mencoba membuatku tersenyum bahagia.

dan waktu pun berjalan tanpa hati. Jarum jam yang menempel di segala tempat menjadikan hari milik kita.
tapi saat aku hanya diam berpasrah. Kali ini kau meninggalkanku. Dengan meninggalkan 3 tahun yang telah kita jalani, dengan senyum juga sedih yang menemani.

Hampa, hampa sayang. Saat kau pergi, saat kau tak disisiku lagi. Aku menangis tersedu saat kau menghilang. Mungkin bukan maksudmu seperti ini, tapi apa jadinya kalau memang itu realita yang sekarang melandaku, kamu, dan kita.

Tinggal, aku mohon tinggal. Aku tak seanggup hidup sendirian, sayang. Jangan pernah tinggalkan aku sendiri lagi disini. Tanpa cinta yang dulu pernah kau beri.

My Love Life Story :')

Semua orang terlihat biasa
Gue duduk di terminal bus sambil nengok ke kanan dan ke kiri kyk orang linglung. Hari ini gue akan pergi ke Yogyakarta dari Pemalang naik bis. Perjalanan kesana kira2 10 jam dan gue udah menyiapkan pantat sebaik mungkin.
Sepuluh jam naik bis nggk jadi masalah buat gue. Sesuai kata pepatah, biar lambat asal selamat.

Jam di terminal menunjukan pukul 8 malam.

Setengah jam lagi bis gue siap dinaiki.
Gue coba untuk menahan rasa bosan diruang tunggu dengan baca bukunya Ilana Tan sambil ngeliatin orang disekeliling. Mereka semua terlihat begitu biasa. Di sebelah gue duduk ada orang china lagi berdiri buat ngelemesin pinggulnya.
Di belakang ada orang kulit hitam pake baju kotak2. Di barisan bangku paling belakang, ada dua orang yg lagi pacaran.

Mereka semua terlihat biasa.
Padahal, siapa tau orang china itu tadi pagi mendapat kabar bahwa neneknya meninggal. Si orang hitam kotak2 itu terjangkit penyakit yg mematikan. Siapa tau, 2 org yg lagi pacaran itu baru aja berantem. Tapi bagi gue, bagi orang yg ngeliat dari luar, mereka terlihat biasa.

Gue juga pasti terlihat biasa.
Padahal, seminggu kemaren gue baru putus.
Di dalam bentuk tubuh yg biasa2 ini, gue lagi remuk rendam hancur minah, compang camping. Tapi bagi orang lain yg ngeliat, gue terlihat biasa. Karena apa pun masalah kita, serumit dan sekompleks apa pun, orang lain akan tetep jalan dengan hidupnya, seolah tidak mempedulikan. Life goes on~

Gue masih duduk di ruang tunggu terminal.
Headphone di telinga memainkan I Do-nya Ten2Five.
Disaat2 baru putus seperti ini, denger lagu cinta bawaannya pengen garuk2 tanah. -,-

30 menit telah berlalu dan akhirnya gue pun menaiki bus 10 jam tersebut.
Bangku di dalam bus itu seperti bangku di dalam pesawat, namun jauh lebih empuk dan lebar. Kursi bisa dimundurin. AC bisa diatur. Sepertinya perjalanan panjang ini bisa dinikmati dengan suka cita.
Disinilah gue berada.

Sekarang lagu headphone memainkan So Far Away-nya Avenged Sevenfold.
Duduk di atas bus menuju Kota Yogyakarta.

Bis pun berjalan perlahan-lahan. Supir bis berbicara melalui mic, dengan resmi membuka perjalan panjang ini.

Ya, akhirnya gue ke Yogya juga.
Ada dua alasan bagi gue untuk pergi kesana naik bus. Yang pertama adalah karena gue ngga punya duit buat sewa supir kesana. Yang kedua adalah karena gue pengen di dalam bus selama 10 jam ini, tanpa bacaan, tanpa kerjaan, gue bisa memaksa diri untuk berpikir.
Ya, berpikir.
Berpikir tentang hubungan terakhir gue yang baru putus ini. Biasanya, sehabis putus, gue akan bersedih-sedih sejenak lalu perlahan-lahan mengambil serpihan hidup dan ceria seperti sedia dulu kala. Tapi ini beda, kali ini gue 1,5 tahun pacaran dan putus dengan sukses.

Gue tau, gue harus mencari tau apa yang salah ?
Sama seperti seorang karakter disalah satu novelnya Haruki Murakami, dia waktu itu pergi ke bawah sumur tetangganya yang udah kering untuk berpikir tentang hidupnya. Menemukan apa yg salah juga. Mengurung diri di tempat sepi. Di dalam gelap.

Pikiran gue balik lagi ke dalam bis.
Sesekali gue ngeliat bulan dari balik jendela.

Waktu kita pacaran dulu, dia pernah bilang, 'Disitu ada bulan ga?' Dengan gagang telepon dikuping kanan, gue ngelirik ke balik jendela kamar gue. Gue bilang, 'ini, ada kok. Aku lagi ngeliat.'
Dia bales, 'aku juga lagi ngeliat. Lucu yah, gimana jauhnya kita ini, tapi kita masih bisa ngeliat benda yang sama. Aku jadi ngerasa deket.'

Gue kembali memandang ke luar jendela. Sekarang lampu2 jalan sudah mulai tak terlihat, dan perjalanan bus ini mulai masuk ke tempat2 luar kota yang gelap.

Lagu di headphone memainkan Not With Me-nya Bondan.

Gue bengong.
Lagu ini membawa ingatan gue ke setahun yang lalu.

Setahun yang lalu, malam itu sekitar pukul enam lewat 15, gue masih berdiri di depan Perpustakaan Daerah.
Gue berdiri sambil mendengarkan sebuah lagu dari penyanyi beraliran pop rap, sambil sesekali menggoyangkan kepala mengikuti beat dari penyanyi pop rap itu. So far so good.

Lalu lagu hampir selesai, dia baru datang menjemput gue pake motor kesayangannya dia.
Sekedar informasi, penyanyi itu adalah salah satu penyanyi yang gue kagumi, dan begitu pula dengan dia. Penyanyi tersebut pula yang bisa memicu kenangan kita berdua saat zaman2nya ngeband bareng sama temen2 band yang lain. Simply, it's one of our favorite singer.

Tapi nggk semuanya bisa berjalan sesuai rencana, cuaca mulai terasa dingin. Pertama-tama gue biasa. Lalu perlahan-lahan gue mulai menggigil kedinginan. Dia bilang ke gue,'kamu kedinginan ? Pake jaket aku aja ya?'. Gue bilang,'nanti kamu pake apa? Aku yg udah pake baju panjang aja kedinginan, apalagi nanti kamu yg cuma pake kaus lengan pendek ?'. Dia bales,'udah gapapa pake aja jaketnya !, dari pada kamu tambah kedinginan. Aku nggk tega'.
Akhirnya gue pake jaket dia dan kembali melanjutkan perjalanan. Di tengah malam yg dingin, gue mencoba mengingat sebanyak mungkin kenangan yang pernah ada.

Selang beberapa lama kemudian, kita sampai di sebuah tempat makan. Band yang lagi manggung di tempat itu membawakan lagu Not With Me dari Bondan Prakoso diiringi gitar akustik. Lagu itu adalah lagu saat gue lagi suka2nya sama dia, dan itu berarti banyaaaak banget buat kita berdua. Sepertinya malam sudah menstimulasi pikiran kita masing2 dan kita pun terbius, secara ga sadar ikut menyanyikan lirik lagu itu.

♫ I can see you, if you're not with me,
I can say to my self, if you're OK...♫

Dan diiringi sayup2 sepenggal lirik yang kita berdua ingat selalu, ditemani suara angin yang membuat kita berdua seakan-akan pengen tetep sama2 hanya agar merasa hangat secara hati..., dia menatap gue, mata kita saling bertemu, dia genggam tangan gue dan bilang tiga rangkai kata yang sampai sekarang bisa bikin gue merasa begitu spesial...'Aku Sayang Kamu'. Gue pun membalas ucapannya.

Gue menghela nafas kembali.
Memang menyakitkan, segimana besarnya masalah kita, orang2 lain akan tetap berjalan maju. Tidak ada yang memahami. Walaupun ketika kita cerita mereka pasti bilang,'gue tau apa rasanya.' Tapi mereka tidak benar2 tau. Karena mereka tidak di dalam posisi kita. Tidak.

Orang2 lain akan tetep memperlakukan kita seperti orang biasa. Tanpa tau apa yang kita sedang alami. Sebesar apa pun badai yang ada di hati kita saat ini. The world will keep on moving, and I'll keep on standing.
Satu2nya cara adalah untuk terus berjalan maju. Dan gue, harus ngelupain dia begitu bis ini nyampe di Yogyakarta.
Gue mencoba untuk tidur.

Satu jam kemudian gue terbangun.
Bus udh gelap, lampunya udah dimatiin. Gue nyoba ngeliat di balik kaca. Semuanya terlihat gelap. Cahaya bulan yang agak sedikit redup hanya mampu menunjukan sedikit saja pemandangan di luar. Begitu gelapnya, sehingga apa yg gue liat di kaca adalah pantulan diri gue sendiri. Jumper kuning garis hitam. Jilbab berantakan. Celana jeans.
Gue manyun.

Aneh, di kaca ga keliatan apa apa, padahal diluar ada pemandangan untuk di lihat. Tapi begitu gelap. Mirip seperti hubungan gue sama dia, hubungan kita bisa begitu gelap padahal kita berdua tau, seandainya saja lampu itu dinyalakan atau bulan lebih diterangkan, maka kita bisa ngeliat pemandangan bagus. Kata Plato, yang namanya "gelap" itu nggk ada, yang ada kekurangan cahaya.
Mungkin kita udah meredup.

Pada hati
Pada kepercayaan yang udah lama sekarat, lalu mati diam2. Mungkin janji yang kita ucapin dulu bisa dengan gampang dilupakan setelah kita mulai membuat janji yang baru, janji yang juga tidak bisa ditepati.
Banyak alasan untuk orang putus cinta.
Ketidaksamaan dari apa yg kita beri dengan apa yg kita terima. Masalah eksternal, agama, orang tua, teman, atau Pihak Ketiga. Tapi apa yg salah dengan hubungan kita, gue pengen mengerti.
Dia bilang waktu itu, masalahnya pada jarak.
Jarak.
Jarak.
Gue ngulang kata jarak sampe kata tersebut udah ga ada artinya lagi.
Gimana jarak yg dulu itu bisa kita hadapi dengan angkuh tapi sekarang malah jadi penyebab hancurnya hubungan ini. Karena jarak dia ngerasa bosen, karena jarak dia merasa bahwa dirinya single, karena jarak dia mencoba berpaling dari gue, karena jarak dia tega menghancurkan kesetiaan yg dia buat sendiri. Dan itu semua KARENA JARAK !. Mungkin jarak udh lebih kuat dari apa yg kita punya sekarang.
Atau mungkin, kita sudah tidak lagi melihat bulan yang sama. Who knows :')