Kamis, 16 Januari 2014

Kita = alone

February 8, 2013 at 12:41am8 Februari 2013
00.50 WIB

Singkat. Hanya itu yg ada di otakku jika harus mengingat kata "kita". Bertahan dalam status yg, well, sangat absurd dengan waktu singkat, sangat singkat. Mungkin hanya beberapa minggu. Tidak lebih lama dari diriku dengan-"nya" selama 2 tahun tapi entah bagaimana, "kita" terasa jauh lebih berarti daripada itu.
Dulu ada seseorang yg mengatakan bahwa semakin lama kita berhubungan dg seseorang, akan ada semakin banyak kenangan yg tidak bisa dilupakan dan kita akan semakin mencintainya. Bullshit itu semua. Karena seakan, dalam hubungan yg singkat itu, aku dan dia sudah menjelajahi tiap sudut kota ini. Setiap nafas, setiap tempat, selalu membawaku pada ingatan tentang kami. Dan aku lupa, saat mengukir kenangan dengannya, aku tak punya kemampuan untuk mengembalikan itu padanya.
Aku benci kalau dia jauh. Tapi aku lebih benci saat dia kembali. Karena ketidakpeduliannya, karena kediamannya akan segala hal. Rasa? Jujur, sampai sekarang, aku pun nggak tau apa yg salah dari hubungan kami. Apakah aku yg terlalu cinta? Dia dg segalanya? Atau hubungan ini memang salah dari awal? Aku nggak tau. Sama halnya aku nggak tau sampai kapan aku bisa berhenti membenci ini semua. Aku juga nggak tau kenapa nggak bisa berhenti memikirkan dia meski aku tau itu nggak akan menyenangkan. Mungkin dia sudah bahagia, mungkin dia tidak peduli lagi. Tapi sayangnya, aku masih peduli meski aku sudah bahagia hidup tanpa dia. Seakan-akan meski aku sudah membuangnya jauh-jauh, tiap jejakku hanya akan mengarah ke dia.
Aku takut, ketakutanku semakin nyata. Sebentar lagi dia akan pergi. Perih saat aku menatap punggungnya menjauh, mungkin akan berkali lipat sakitnya nanti karena ia tetap harus pergi. Anyway, aku tetap mengharapkan yg terbaik untuk dirinya meski kata "kita" udah gak lagi ada. Good luck for you.
Night =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar